3 Tipe Remaja yang Rawan Kena Hipertensi
Vera Farah Bararah - detikHealthIlustrasi (abc)
Dikutip dari Mayoclinic, Jumat (30/7/2010) dulu hipertensi pada remaja paling sering disebabkan akibat adanya masalah pada jantung dan ginjal.
Tapi kini penyebabnya bisa bermacam-macam, meskipun belum dapat diidentifikasi lebih jelas. Karena berbagai faktor risiko bisa berkontribusi untuk mengembangkan kondisi ini.
Dr Muntner, seorang epidemiologis di New Orleans melaporkan dalam Journal of the American Medical Association bahwa tekanan darah tinggi atau hipertensi pada remaja mengalami peningkatan dari 1 persen menjadi 5 persen antara tahun 1989-2002.
Setidaknya ada tiga tipe remaja yang rawan kena hipertensi:
1. Remaja yang punya keluarga hipertensi
Tekanan darah tinggi memang cenderung dipengaruhi oleh turunan keluarga. Karenanya jika orangtua atau kakek neneknya memiliki hipertensi, maka faktor risikonya akan lebih tinggi.
Selain itu diketahui bahwa ras Afrika-Amerika lebih sering terkena hipertensi pada usia yang lebih muda dibandingkan dengan ras Kaukasia.
2. Remaja bertubuh gemuk
Kelebihan berat badan atau obesitas bisa menyebabkan hipertensi karena membutuhkan jaringan yang lebih banyak untuk membawa darah, oksigen dan nutrisi.
Karena volume darah meningkat, maka tekanan pada dinding arteri juga meningkat. Saat ini makin banyak remaja yang kurang melakukan aktivitas fisik yang membuat obesitas banyak terjadi pada kaum remaja.
3. Remaja dengan pola makan yang buruk
Sebagian besar remaja punya pola makan sembarangan dan jarang sekali yang mau mengonsumsi makanan sehat dan seimbang. Remaja lebih memilih junk food atau makanan yang mengandung kadar natrium tinggi.
Padahal kadar natrium yang tinggi membuat tubuh menarik air lebih banyak, kondisi ini dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu kurangnya asupan vitamin D juga mempengaruhi, karena kalium yang cukup bisa membantu menyeimbangkan jumlah natrium di dalam sel.
Perubahan hormon yang terjadi pada remaja juga turut mempengaruhi risiko tekanan darah tinggi. Perubahan hormon yang ada termasuk lonjakan dalam hormon seks testosteron dan estrogen. Namun efek dari perubahan hormon ini belum bisa dipahami sepenuhnya.
No comments:
Post a Comment