Cedera Karena Sandal Jepit
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth(Foto: thinkstock)
Menurut catatan layanan kesehatan di Inggris (NHS), tak kurang dari 200.000 orang tiap tahun mendatangi dokter dengan keluhan yang terkait sandal jepit. Kerugian nasional yang ditimbulkan oleh cedera akibat sandal ekonomis itu bahkan mencapai 40 juta poundsterling per tahun (Rp 520 miliar).
Para pasien umumnya mengalami cedera akibat terjatuh saat mengenakan sandal jepit. Sebagian lainnya mengalami dampak jangka panjang, antara lain timbulnya rasa nyeri di bagian betis dan tulang kering.
Untuk menahan sandal agar tidak terlepas, tumpuan saat melangkah menjadi lebih banyak terletak di sisi luar dan bukan pada tumit. Emma Supple, konsultan kesehatan kaki (podiatris) di sebuah pabrik sandal mengatakan hal ini dapat melemahkan tendon dan memicu nyeri pada otot kaki.
Risiko lain yang sering dikeluhkan adalah keseleo, baik pada pergelangan kaki maupun tangan. Cedera pada lengan dan pergelangan tangan umumnya terjadi karena gerakan kaki tidak stabil sehingga mudah tersandung tersandung, lalu keseleo dan terjatuh.
Minimnya penahan pada sandal jepit juga menyebabkan jari-jari harus selalu berkontraksi untuk menjepit tali sandal, sehingga rentan mengalami nyeri pada kulit bahkan melepuh bagi yang tidak biasa. Pada jari kelingking yang posisinya terletak paling tidak terlindungi, risiko patah lebih besar terutama jika tersandung.
Menurut Emma, sandal jepit sebenarnya tidak lebih berbahaya dibanding high heel. Namun karena sangat populer dan dipakai terus menerus selama musim panas, maka risiko cedera menjadi lebih tinggi.
"Dampak jangka panjang jarang disadari ketika gejalanya belum terlalu parah," ungkap Emma seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (30/7/2010).
No comments:
Post a Comment