Suatu hari ayah Bleges mengundang teman masa SMA untuk makan malam. Temannya itu adalah bekas preman dan seluruh tubuhnya dipenuhi tato. Bleges, yang masih kelas 5 SD, beserta ayah dan ibunya duduk satu meja makan saat itu. Sejak tamu datang, Bleges tidak pernah melepaskan pandangannya dari tangan teman ayahnya yang penuh tato itu. Dari matanya terlihat seakan-akan dia menyimpan tanda tanya besar. Akhirnya dengan penuh kesopanan dia bertanya kepada teman ayahnya itu, Maaf ya, Om. Apakah ibunya Om nggak pernah memberi kertas untuk menggambar?
Monday, April 26, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment