Seorang warga Indonesia dipenjara karena kejahatannya yang sangat berat. Kemudian ia dikirim menuju penjara dunia yang dibangun untuk menampung para penjahat kelas berat dari berbagai negara. Di sana ia mendapatkan bahwa ternyata penjara itu berbeda-beda hukumannya bagi tiap negara asal.
Pertama ia ke penjara orang-orang Inggris dan bertanya kepada orang-orang di situ: Kalian diapain di sini? Orang
Inggris menjawab: Pertama-tama, kita didudukan di atas kursi listrik selama satu jam. Lalu didudukan di atas kursi paku selama satu jam lagi. Lalu dimasukkan ke dalam ruangan yang disiram dengan bensin dan disulut api. Lalu, algojo Inggris muncul dan memecut kita sepanjang sisa hari. Karena kedengarannya tidak menyenangkan, si orang Indonesia menuju ke penjara negara lain.
Ia coba melihat-lihat bagaimana keadaan di penjara untuk orang AS, Jepang, Rusia dan banyak lagi. Ia mendapatkan bahwa semua hukuman di situ kurang lebih mirip dengan penjara orang Inggris. Akhirnya ia tiba di penjara untuk orang Indonesia sendiri, dan melihat antrian sangat panjang yang terdiri atas orang dari berbagai negara (tidak cuma orang Indonesia saja) yang menunggu giliran untuk masuk ke penjara Indonesia.
Dengan tercengang ia bertanya kepada orang yang ngantri: Apa yang akan dilakukan di sini? Ia memperoleh jawaban: Pertama-tama, kita didudukan di atas kursi listrik selama satu jam. Lalu didudukan di atas kursi paku selama satu jam lagi. Lalu dimasukkan ke dalam ruangan yang disiram dengan bensin dan disulut api. Lalu, algojo Indonesia muncul
dan memecut kita sepanjang sisa hari. Tapi itu kan sama persis dengan hukuman di penjara yang lain toh. Lalu kenapa dong begitu banyak orang ngantri untuk masuk ke sini? Di sini service-nya sangat-sangat buruk, kursi listriknya nggak nyala, karena listrik sering mati…kursi pakunya nggak ada, karena pakunya sudah dicuri untuk dijual lagi, dan kursinya sering diperebutkan…bensinnya juga nggak ada tuh, karena harganya melambung tinggi, malah katanya mau naik lagi, dan algojonya adalah mantan anggota DPR, jadi ia cuma datang, tanda tangan absensi, lalu pulang.
No comments:
Post a Comment