Tuesday, April 27, 2010

Kenapa Remaja Susah Bangun Pagi?


img


Orangtua kadang harus berteriak-teriak atau bolak-balik membangunkan anak remajanya di pagi hari agar tidak terlambat sekolah. Tapi si anak tetap saja sulit bangun. Sampai-sampai ada istilah bunyi yang menggelar pun tidak akan membuat si anak bangun.

Membangunkan anak remaja di pagi hari kadang membuat orangtua frustasi. Tidak sedikit orangtua yang akhirnya mengeluarkan kata-kata, 'Dasar pemalas', 'Mau jadi apa kamu kalau tidur terus' atau 'Bangun tidur saja susah apalagi yang lain'.

Kondisi susah membangunkan anak remaja dan anak remaja yang sulit bangun pagi dialami hampir seluruh orangtua dan anak remaja di dunia.

Kenapa anak remaja sulit bangun pagi?
Hasil penelitian yang dilakukan Mary Carskadon, profesor psikiatri dari Brown University tahun 2005 mencatat ada sekitar 30 persen remaja yang mengalami gangguan tidur. Usia remaja ini berkisar 10-18 tahun. Anak-anak usia remaja ini membutuhkan tidur waktu tidur 9-10 jam sehari.

Usia remaja adalah saat anak mengalami pubertas. Memasuki periode ini, tubuh remaja akan menyesuaikan diri termasuk waktu jam tidurnya.

Saat pubertas tubuh remaja akan mengalami pergeseran waktu tidur malam sekitar 2 jam dan kebanyakan tidak akan bisa tidur di bawah jam 11 malam. Ketika puber, tubuh remaja akan mengalami perubahan hormon dan hormon melatonin yang merangsang tubuh cepat tidur juga tertunda produksinya.

Bisa saja orangtua menyuruh anak masuk kamar dan tidur jam 10 malam tapi yang terjadi si anak hanya melihat langit-langit kamar dan mungkin baru akan mengantuk sekitar pukul 1 pagi.

Itulah yang menyebabkan remaja kesulitan bangun pagi. Karena jadwal tidurnya lebih larut sementara kebutuhan tidurnya 9 jam yang membuatnya sangat tersiksa bangun di pagi hari.

Jelas saja ini berbeda dengan waktu tidur orangtuanya. Orang dewasa bisa tanpa sadar tertidur pukul 10 malam dan hanya butuh 7-8 jam untuk tidur cukup.

"Remaja seperti berperang ketika harus bangun pagi, tapi itu tidak sepenuhnya kesalahan mereka," kata Jodi Mindell, pakar gangguan tidur anak dari the Children's Hospital of Philadelphia seperti dilansir dari Natioanl Sleep Organizaton, Minggu (25/4/2010).

Ritme sirkadian (jam biologis) remaja membuatnya lebih terjaga di malam hari sehingga seringkali remaja tertidur di dalam kelas.

Beberapa sekolah di Minneapolis, Amerika telah mengubah jadwal masuk sekolah dari semula pukul 07.00 menjadi pukul 08.00-08.30. Perubahan jam sekolah ini untuk membantu siswa lebih siap menghadapi pelajarannya.

Namun perubahan hormon bukan satu-satunya yang menjadi penyebab susah tidur remaja. Kebiasaan minum-minuman kafein, tidur di depan TV, tidur dengan cahaya terang juga memicu remaja semakin susah tidur malam.

Mengisi kegiatan dengan esktrakurikuler seperti olahraga atau kegiatan seni akan bagus buat remaja, sehingga ketika malam tubuhnya akan cepat tertidur karena sudah kelelahan.

Membuat jam tidur malam yang teratur buat remaja mungkin sulit, tapi dengan membiasakan memiliki jam tidur teratur akan membantu mengatasi remaja memiliki jam tidur yang baik. Remaja yang kurang tidur akan berpengaruh terhadap emosinya yang menjadi gampang marah dan mudah dipengaruhi hal-hal negatif.

Sebaiknya diperhatikan pula hal-hal yang bisa memperparah gangguan tidur remaja:
  1. Jauhi minuman kafein dan nikotin yang dapat mengganggu tidur.
  2. Hindari permainan komputer sebelum tidur.
  3. Hindari berdebat dengan remaja sebelum tidur.
  4. Hindari tidur dengan sinar komputer atau TV yang berkelap-kelip di kamarnya.
  5. Hindari cahaya terang di malam hari sebaiknya matikan lampunya saat tidur yang akan mempercepat produksi hormon melatonin
  6. Biarkan remaja tidur pada akhir pekan, tetapi tidak lebih dari 2 atau 3 jam agar tidak mengganggu jam tubuh mereka.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...