Balita yang Sering Nonton TV
akan Bermasalah Saat Sekolah
Vera Farah Bararah - detikHealth
ilustrasi (Foto: telegraph)
Efek buruk menonton TV bagi anak-anak bukan kali ini saja dikaji. Sebelumnya juga ditemukan balita yang dibiarkan nonton TV berjam-jam akan membuatnya lamban bicara dan kemampuan motoriknya tidak maksimal.
Peneliti dari Kanada dan Amerika Serikat melaporkan bahwa balita yang terlalu banyak menonton televisi kemungkinan nantinya memiliki nilai matematika yang lebih rendah dan mendapatkan lebih banyak intimidasi dari teman-teman seusianya.
Laporan dalam Archives of Pediatric and Adolescent Medicine, peneliti menemukan anak-anak yang berusia 2 tahun menonton televisi lebih banyak dibandingkan anak usia 10 tahun. Dan biasanya balita nonton televisi ditemani makanan dan minuman ringan yang lebih banyak.
"Hasil penelitian ini mendukung kesimpulan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa anak-anak yang terlalu dini mengenal televisi bisa mengganggu atau merusak perhatiannya," ujar Linda Pagani dari University of Montreal, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (4/4/2010).
Pagani dan rekan-rekannya di Bowling Green University, Kentucky dan University of Michigan mengatakan anak-anak yang menghabiskan waktu lebih banyak untuk menonton televisi dibandingkan dengan bermain bersama teman-temannya, kemungkinan akan kehilangan kesempatan berharga untuk belajar mengenai keterampilan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.
Peneliti mendapatkan bahwa setiap tambahan jam menonton televisi mingguan sebanding dengan penurunan perhatian di kelas sebesar 7 persen dan penurunan keterampilan matematika sebesar 6 persen.
Selain itu setiap kelebihan satu jam menonton televisi setiap minggunya, seorang balita memiliki kemungkinan 10 persen mengalami intimidasi, sekitar 13 persen kurang beraktivitas, sekitar 5 persen beratnya bertambah dan 10 persen lebih banyak mengonsumsi makanan dan minuman ringan.
No comments:
Post a Comment